Jumat, 16 November 2012

Proses Pengerjaan Dingin Pada Loagam

Prose pengerjaan dingin didefinisikan sebagai perubahan bentuk secara plastis dari logam dibawah temperatur rekristalisasinya. Pada umumnya setiap proses pengerjaan dingin dikerjakan pada temperatur kamar, sedangkan pada kasus - kasus tertentu dikerjakan pad temperatur tinggi, tetapi masih tetap dibawah temperatur rekristalisasinya. tujuan dari pemanasan ini dalah untuk menaikkan sifat ulet dari logam  ( ductility of metal ) dari bahan logam tersebut. 

Dibandingkan dengan pengerjaan panas, pengerjaan dingin menpunyai keuntungan keuntugan antara lain : 
  1. Tidak perlu pemanasan
  2. Hasil pengerjaan permukaan lebih baik. 
  3. Kontrol terhadap dimensi bisa lebih teliti.
  4. Menaikkan kekuatan.
Kerugiannya antara lain  :
  1. Perlu energi yang lebih besar.
  2. perlu peralatan yang besar dan kuat pula.
  3. ductility dari barang menjadi menurun.
  4. Permukaan logam yang akan dikerjakan harus bersih.
  5. Terjadi penambahan kekerasan  ( stain hardening ).
Jika prose pengerjaan dingin terjadi secara berlebihan, mak logam akan pecah sebelum mencapai bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Untuk mencegahnya, operasi harus dilakukan dalam beberapa langkah guna melunakkan material dan mengembalikan ductility dengan cara intermediate anneling. Urutan pengulangan antara proses dingin dan annelin disebut sebagai COLD WORK ANNEL CYCLE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar