Rabu, 18 Juli 2012

Waspadai 5 Gejala Kanker Paru Berikut Ini! - Pertumbuhannya memang lambat, tetapi kanker paru menyerang tidak peduli apakah
Anda lelaki atau perempuan, pejabat atau rakyat kecil. Kalau tidak berhenti merokok, Anda bakal menderita karenanya.

Menurut spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Dr Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P, pada tahap awal, kanker paru agak sulit dideteksi karena tanpa gejala yang berarti. Kanker paru baru bisa ketahuan apabila keadaan sudah begitu berat. "Kebanyakan penderita baru datang ke dokter setelah mengalami batuk darah,” ujar Elisna.

Selain itu, gejala-gejala kanker paru bisa bervariasi, tergantung di mana dan seberapa jauh tumor ganas ini menyebar di organ paru. Beberapa gejala umum yang biasa ditemui pada penderita kanker paru selain batuk darah antara lain sesak napas, radang paru atau bronchitis berulang, kelelahan, hilangnya selera makan atau turunnya berat badan, suara serak, dan pembengkakan di wajah atau leher.

Berikut adalah beberapa gejala yang harus dicermati dari kanker yang mematikan ini:
Waspadai 5 Gejala Kanker Paru Berikut Ini!

1. Tanpa gejala. Sekitar 25 persen penderita kanker paru akan mengetahuinya saat mereka melakukan rontgen secara rutin atau CT scan dan ditemukan lesi (kerusakan jaringan) yang disebut lesi koin. Pada pasien ini biasanya tidak ditemui gejala yang cukup berarti.

2. Gejala yang terkait dengan kanker. Pertumbuhan kanker dan invasinya pada jaringan paru serta jaringan sekitarnya bisa jadi memengaruhi pernapasan dan menimbulkan gejala awal, antara lain batuk, napas pendek, mengi, nyeri dada, dan batuk darah (hemoptysis).

Dan jika kanker sudah menyerang saraf, misalnya, bisa menyebabkan rasa nyeri di bahu yang kemudian menyebar ke bawah ke bagian luar lengan (disebut sindroma Pancoast) atau kelumpuhan pada vokal suara yang menimbulkan suara parau. Serangan pada esophagus juga menyebabkan timbulnya dysphagia. Jika aliran udara terhambat, paru-paru kemudian akan mudah mengalami infeksi (pneumonia).

3. Gejala terkait dengan metastasis. Kanker paru juga bisa menyebar ke tulang dan memproduksi rasa nyeri yang menyiksa. Kanker yang sudah menyebar ke otak bahkan bisa menyebabkan sejumlah gejala neurologis, semisal penglihatan kabur, sakit kepala, gejala stroke seperti kelelahan, hilangnya sensasi di bagian tubuh tertentu.

4. Gejala "paraneoplastic". Kanker paru seringkali disertai dengan gejala yang disebut sindroma paraneoplastic, hasil produksi hormon sel tumor. Sindroma paraneoplastic kebanyakan terjadi pada kanker paru jenis karsinoma sel kecil, tetapi juga bisa tampak pada jenis yang lain.

Sindroma paraneoplastic yang terkait dengan jenis kanker paru karsinoma sel kecil ini adalah akibat produksi hormon yang disebut hormon adrenocorticotrophic (ACTH) oleh sel kanker, sebagai awal dari berlebihnya pengeluaran atau sekresi yang terjadi pada hormon kortisol di kelenjar adrenal.

Sementara itu, sindroma paraneoplastic yang sering tampak pada kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil biasanya berasal dari substansi yang mirip dengan hormon parathyroid yang menghasilkan naiknya tingkat kalsium dalam aliran darah.

5. Gejala tidak spesifik. Tampak pada setiap jenis kanker, termasuk kanker paru, misalnya kehilangan berat badan, lemah, dan kelelahan. Gejala psikis seperti depresi dan perubahan mud juga kerap terjadi.

Manfaat cabe untuk tubuh

Fakta Tentang Cabe

Ada banyak kalangan orang-orang tertentu yang menghindari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung cabe, selain karena bisa menyebabkan terasa pedas di lidah cabe juga bisa menyebabkan lambung menjadi perih, sehingga itu bisa membuat orang yang merasakannya tidak nyaman dan memilih untuk tidak mengkonsumsi cabe secara berlebihan.

Tapi tahukah anda jika cabe banyak manfaatnya untuk tubuh, ini dia saya kasih tau faktanya:

1. Cabe dapat meredakan pilek dan hidung tersumbat karena mengandung zat capsaicin, capsaicin dapat mengencerkan lendir. Sehingga, lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan juga batuk berdahak.

2. Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis).

3. Sebagai antibiotik alami.

4. Cabe dapat meringankan keluhan sakit kepala dan nyeri sendi. Karena, rasa pedas dan panas yang ditimbulkan capsaicin akan menghadang pengiriman sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga, rasa sakit tersebut akan berkurang, bahkan hilang.

5. Cabe dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya. Karena, capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi bertambah.

6. Menurunkan kadar kolesterol

7. kandungan antioksidannya dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan

8. Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida Albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit

9. Menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas

10. Meredakan migraine

11. Untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan)

12. Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul.

13. Mengobati perut kembung

14. Membantu pembakaran kalori hingga 25%.

15. Memberikan kalsium dan fosfor bagi tubuh

16. Cabe menghasilkan vitamin C (lebih banyak daripada jeruk) dan provitamin A (lebih banyak daripada wortel) yang sangat diperlukan bagi tubuh.

17. Kaya akan kalsium dan fosfor yang mengungguli ikan segar.

18. Cabe dapat menghilangkan rasa dingin pada tubuh dengan cara mengoleskannya pada bagian yang terasa dingin.

Penyembuh Luka

Jika jari Anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak, pada umumnya Anda akan mencari obat merah untuk menyembuhkannya. Namun walaupun Anda telah member obat merah pada luka, rasa sakit/nyeri tetap saja berasa kuat.

Alternatif obat merah yang tidak hanya mencegah infeksi tapi juga segera meredakan rasa nyeri dan pendarahan sehingga mempercepat proses penyembuhan adalah cabe merah. Caranya, adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus.

Setelah itu ditaburkan pada luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan yang ada.
Ini disebabkan karena adanya zat capsaicin pada cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.

Pereda Demam Tinggi

Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi demam tinggi dengan cabe merupakan solusi alternatif yang mudah, murah dan cepat. Tapi yang dugunakan bukan buah cabenya tapi daunnya.

Caranya, pertama ambil segenggam daun cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan kedua bahan ini sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan pada seluruh badan.

Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama, badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan cepat.

Mengatasi Kepedasan Karena Cabe

Beberapa cara yang dapat dilakukan saat mengalami kepedasan, yaitu:

· Kunyahlah makanan yang mengandung kasein. Karena, kasein dapat melarutkan capsaicin sehingga rasa pedas pada lidah akan berkurang. Contoh makanan yang mengandung kasein: susu bubuk, nasi, dan roti tawar.

· Makanlah makanan yang mengandung minyak karena minyak juga dapat melarutkan capsaicin.

· Jangan meminum minuman hangat atau bersoda. Karena, kedua minuman ini akan membuat rasa pedas dan panas menjadi semakin dahsyat.

Menentukan Cabe yang Berkualitas

Makin pedas cabe, makin berkhasiatlah ia. Cabe akan makin pedas jika tanamannya:

· Tumbuh di daerah pegunungan (min 200m dpl);

· Mendapatkan curah hujan yang cukup;

· Terkena sinar matahari yang cukup selama 11-12 jam/ hari.

Daerah yang paling cocok menjadi penghasil cabe berkualitas tinggi adalah Asia, meskipun sebenarnya cabe berasal dari Amerika.

Cerpen Kerinduan

I MISS YOU MY LOVE
(Realita CINTA untuk Insan yang bernama CINTA)
Karya : Ta_wilistazkiyah

Berbicara tentang kerinduan itulah yang sedang menimpaku…..
Berbicara tentang cinta itulah yang dari 2 tahun yang lalu sudah ku rasakan….
Kalau boleh JUJUR saat ini ku merasakan kerinduan yang mendalam, ku merasakan kehilangan sesuatu yang dulu ku berusaha SETIA pada nya.
Yang menjadi pertanyaan ku saat ini, Apakah Rasa yang sekarang berada pada puncak kegalauan ini akan terbalas?

DUA tahun bukan waktu yang sebentar untuk saling mengenal, memahami dan mengerti satu sama lain. DUA tahun juga bukan waktu yang singkat, sudah banyak yang kulakukan bersama rasa Cinta ini. 2009 menjadi awal pijakanku di Bumi Priangan ini, tak berpikir sebelumnya kalau pada akhirnya aku bisa menginjakkan kaki ini di tanah Sunda. Tanah yang dulu hanya bisa ku lihat sesaat di Televisi, tanah yang dulu hanya ku nyanyikan sebagai lagu wajib ketika berada di Sekolah Dasar, BANDUNG kini menjadi bagian dalam sejarah hidupku, menjadi saksi akan perjuanganku menjalankan amanah ini. Bandung kini telak menjadi lautan aksi menuntut ilmuku.

Flash Back Awal berada disini, tekad suci akan kuawali dengan mencari keluarga baru dimana keluarga yang bisa membuatku nyaman dan terjaga. Satu hal yang ku pikirkan adalah jauhnya Bandung ini dengan tanah kelahirannku sehingga menjadi tembok pemisah antara ku, kedua orang tua dan adik-adikku. Walaupun sejatinya bukan terpisah hanya terbatas oleh ruang dan waktu. Kami terpisah dengan pautan 12 jam. Bukan waktu yang lama bukan??

Kampus Peradaban, Sebut saja dengan nama itu, kampus yang terhitung mulai tahun 2009 hingga saat ini yang menempatkan ku berstatus MAHASISWA. Kampus yang menjadi tempat pertama ku untuk mengenal kota Bandung . Di dalamnya terdapat suku bangsa dari berbagai wilayah, dari sabang hingga merauke. Sebagai orang Jawa Tulen tentu merasa kikuk dengan kondisi yang beragam seperti ini. Terlebih masalah bahasa. Tapi..tak menjadi Barrier yang besar kala itu karena ternyata banyak juga mahasiswa baru yang sesuku dengan ku.

Pertama yang ku pikirkan adalah bagaimana aku bisa Survive di tanah baru ini, bagaimana aku bisa konsisten menjaga amanah dari orang tuaku khususnya serta bagaimana aku dapat mengembangkan kompetensi dengan beranekaragam situasi yang tak kukenal sebelumnya. Maklum sekarang berada di Kota Bandung yang terkenal dengan gemerlap kemewahan. Menginjak bumi kampus hal pertama yang kulirik adalah “Agama” yah… yang berbau religi menjadi pilihan utama ku, kenapa? lingkungan yang religiuslah yang akan membawa ku menjadi lebih terjaga karena di dalam lingkungan itu pasti terdapat orang-orang yang terjaga pula. Beruntung saat itu ku bersama karibku dari tanah kelahiran yang sama. Dia pun adalah orang yang sudah paham mengenai agama.

Pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) saat PPI (Pengenalan Program Institusi) atau kalau di kampus lain familiar disebut dengan OSPEK pun telah ku dapatkan. Al hasil satu yang ku pilih dan mantap untuk bergabung bersama mereka. Inilah yang ku sebut sebagai CINTA ku. Ketika bergabung bersama CINTA ini rasa nyaman dan terkondisikan yang kurasakan. Moment rutin Ta’aruf menjadi moment pertama ku mengenal CINTA ku ini. Sosok-sosok yang teduh ku dapatkan di tempat ini. Sosok yang anggun selalu menyapaku dengan pelukan yang begitu mesra, layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk asrama. Sungguh Pencitraan pertama yang membuatku terbius oleh pesona CINTA yang di balut dengan senyum persaudaraan.

Tak berpikir panjang lagi, ku isi formulir bukti kesediannku bergabung bersamanya. Bismillah. Saat itu ku lafadzkan dengan niat ingin memperbaiki diri. Prosesi bergabungpun telah ku lalui dan akhirnya ku resmi berstatus menjadi kader CINTA. Hari-hari di kampus banyak ku lalui dengan kegiatanku di Rumah Allah. Yah..Rumah Allah itulah yang menjadi saksi atas keberadaan ku disana. Ditempat itu ku mengenal istilah Ikhwan dan Akhwat. Mengenal arti ukhuwah, mengenal arti berhijab dimana istilah-istilah itu belum familiar di telingaku. Sekedar bocoran sedikit, aku yang dahulu bukanlah sosok yang berhijab karena aku tak dikenalkan dan belum mau mengenal akan hal itu. Tapi itu masa lalu yang hingga detik ini menjadi hikmah untukku, menjadik bahan renungan ketika dalam keadaan futur. Sudah..hanya sedikit yang bisa saya ceritakan. Kembali pada fokus utama .

Tentang CINTA ini..banyak suka dan duka ketika masuk di dalamnya. Seperti hal nya kata kebanyakan orang, bahwa mencintai itu akan membawa kebahagian sekaligus kesedihan tergantung bagaimana kita menyikapinya. Ukhuwah yang menjadi pondasi awal ini membawaku untuk memaknai perjuangan yang dilakukan secara berjamaah. Hingga suatu hari, ketika angkatan ku yang masih berumur jagung ini harus kehilangan sosok yang dulunya selalu hadir dan memberikan pengarahan pada kami. Masalahnya bisa dibilang sangat krusial karena perbedaan cara pandang yang menyebabkan tidak terjadi penyatuan suara. Dan itu hanya pada kubu tertentu sehingga menciptakan iklim yang tidak kondusif. Sampai pada kepengurusan dimana angkatanku sudah berhak menjadi bagian dari kepengurusan, saat itulah titik kulminasi perpisahan ini. Satu persatu berguguran melepaskan diri dari ikatan CINTA ini. 

Satu persatu pula menjauh dari kami. Apa yang kurasakan saat itu? Goncangan yang lumayan hebat terjadi padaku. Sosok senior yang ku anggap sudah paham, sedikit demi sedikit meninggalkan ranah CINTA hingga pada akhirnya kami sebagai pengurus baru harus merintis mulai dari awal lagi dengan kemampuan yang kami miliki. Satu hal yang kurasakan saat itu, kekuatan UKHUWAH yang begitu luar biasa. Kami, ikhwan dan akhwat yang notabenenya sebagai anggota baru sama-sama menyokong keberlanjutan peta dakwah ini. Duka tentu pernah kami alami ketika kami harus mendengar hujatan, perbincangan di luar sana. Semua duka yang pernah kami alami terkadang tidak kami rasakan saat kami bisa mengajak kader-kader baru yang bisa berjuang bersama dalam menegakkan kalimat LAILAHAILLALLAH.

Dan tak terasa hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan akhirnya telah ku lewati. Sampai pada 2012 Perjuangan bersama CINTA ku kini telah membawaku pada sebuah perubahan, membawaku memahami hakikat ISLAM yang sesungguhnya. Saudara-saudaraku semuslimpun kini kian bertambah. Penguatan-pengutan telah ku dapatkan. Adik-adik binaan pun sudah menjadi sosok yang terkondisikan. Walaupun secara kuantitas masih sangat sedikit tapi ku yakin kuantitas bukanlah apa-apa ketika kualitas kader tidak dijaga.

Sekarang menginjak tahun 2012, tepat 1 maret pengabdian ini secara formal berakhir. Yah..hanya SECARA FORMAL saja berakhir,,, jauh dalam lubuk hati ini, jiwa dan raga ini masih menyatu dalam balutan CINTA. Kader-kader baru kini telah tercetak dan menduduki posisi masing-masing. Secara kuantitas sayangnya menurun tapi taka pa kuantitas sedikit tapi semangat untuk berdakwah ku yakin tetap berkobar. Secara pribadi harapan banyak ku impikan pada kepengurusan sekarang. Harapan untuk menambah kuantitas dan kualitas, harapan untuk memperbaiki citra CINTA di lingkungan Kampus dan satu lagi harapan yang dalam jangka dekat ini ku ingin merasakannya yaitu harapan bisa berkumpul lagi dengan pengurus baru. Rindu…setelah beberapa bulan lepas, rindu akan hangatnya ukhuwah. Saat ini ku tak mengenal lagi sosok CINTA secara keseluruhan, mungkin karena aku yang tak lagi mengupdate berita. Tapi tidak juga… yang ku rasakan sekarang adalah rasa rindu yang begitu dalam. Rindu akan nuansa perjuangan untuk menebarkan Islam di kampus tercinta. Perjuangan yang dulu penuh dengan rasa ukhuwah yang begitu indah hingga tak bisa lagi kulukiskan bagaimana indahnya kebersamaan bersama saudara ku se iman.

Ukhuwah itu memang senikmat berbagi (Salim A. Fillah), Ukhuwah itu diawali dari ketulusan hati kita untuk berbagi dengan sesame karena ketika kita hanya menunggu orang member maka tak kan kita dapatkan ukhuwah yang nikmat itu.
Rabb… Engkau yang Maha Berkehendak dan Engkau Maha Membolak-balikkan hati. Engakaulah yang mengerti betapa diri ini rindu padanya. Rindu pada insan yang bernama CINTA.
Salam Ukhuwah penuh Perjuangan

Senin, 16 Juli 2012

BAGAIMANA ANDA MEMANDANG 
FAKTA FAKTA ??

Di rumah ada tulisan yang dibuat oleh seseorang untuk saya. Bunyinya " sikap itu lebih penting dari pada fakta " . legenda itu telah menbantu saya menanggani masalah masalah saya sendiri karena mengajari saya bagaimana caranya memandang sebuah fakta. orang bersikap negatif mungking berkata, " nih fakta yang ada ". tidak mungkin anda mengelak darinya fakta ya fakta !!! titik.

hidup kan bahagia, jika kita menjaga sikap dan perilaku hidup kita
Tetapi yang bersikap positif sebaliknya mengatakan, " Memang ada faktanya ". Tetapi ada cara untuk menghadapi fakta ini maupun fakta lainnya: Elakkanlah fakta ini entah bagaimana atau hadapilah secara langsung. sebuah masalah harus dapat di atasi dan saya sangup untuk melakukannya.

kala yang bersikap negatif akan selalu kalah oleh fakta, sementara yang bersikap positif mungkin akan menanganinya dengan kreatif. ketimbang faktanya, sikap anda terhadap fakta itulah yang menetukan hasilnya.



Timor-Leste nia Istória badak
 Tuir antropólogu sira, ema ne’ebé tama Timor ba dahuluk, maizumenus iha tinan 40.000 to’o 20.000 m.K. (molok Kristu), mak husi tipu vedo-australóide, hanesan ema Vedas sira husi Seilaun. Iha faze daruak, Melanéziu sira mak to’o Timor iha tinan 3000 m.K. Povu hirak-ne’e mak hanesan sira-ne’ebé hela daudaun iha Papua-Giné Foun no iha rai-kotun seluk iha Pasífiku. Dala ruma, tanba Timor nia situasaun jeolójiku, povu foun ne’e la kahur an ho populasaun uluk nian ne’ebé halai ba foho. Karik ne’e mak razaun Timor iha lian oioin. Iha faze datoluk, sira-ne’ebé to’o iha 2.500 m.K. mak “proto-malaiu” ne’ebé mai husi Xina Kraik no Indoxina Leten. Ema Xina ne’ebé agora daudaun hela iha Timor, maioria Hakka, hanesan komunidade ida ne’ebé importante liu iha área komérsiu. Tuir dokumentu sira ne’ebé hetan, iha sékulu 7 iha ona komérsiu, maski ladún maka’as, entre Timor no Xina, inklui fa’an no sosa atan, bani-been no ai-kameli, ai ne’ebé uza hodi halo meza no kadeira ho kualidade aas, hamutuk ho mina-morin. Iha sékulu 14, populasaun iha Timor selu hela impostu ba Reinu Java nian. Malaiu sira mak hanaran rai-kotun nu’udar “Timor” — Timur nia signifikadu mak lorosa’e (leste).
Ema Portugál to’o iha Timor
Ema Portugál to’o iha Timor liuhusi enklave Oekusi nian, maizumenus iha 1515. Sira halo lukru barak husi esportasaun ai-kameli, maibé sira esplora demais rekursu hirak-ne’e. Tanba ai-kameli susar ona atu hetan, ema Portugál sira introdús plantasaun kafé, hamutuk ho masin-midar no algodaun iha 1815. Misionáriu sira no relijiaun katólika tama tuir. Organizasaun kolónia territóriu nian no Timor portugés hahú hori-bainhira governadór portugés dahuluk to’o iha Timor iha 1702. Konflitu mosu entre ema Portugál no ema Olanda sira, ne’ebé kontrola Timor parte osidentál, tanba rai. Konflitu ne’e rezolve tiha ho Tratadu 1904 ne’ebé Portugál no Olanda halo. Haktuir tratadu ida-ne’e, rai-kotun fahe ba parte rua. Divizaun hirak-ne’e respeita nafatin to’o ohin-loron. Tratadu hetan implementasaun iha 1916. Hori-bainhira Funu Mundiál Daruak hahú, ema Austrália no Olanda, ne’ebé rekoñese pozisaun estratéjiku Timor nian, to’o Dili maski ema Portugál la konkorda. Ema Japaun sira uza prezensa ema Austrália nian nu’udar oportunidade hodi halo invazaun iha Fevereiru 1942. Sira okupa rai-kotun to’o iha Setembru 1945. Iha funu rohan, Timor nia situasaun aat tebes. Maizumenus Timoroan na’in-50.000 lakon sira-nia moris tanba okupasaun Japaun no tanba esforsu husi Timoroan sira hodi reziste ba invazór sira no hamahan ema Austrália. Hori-bainhira ema Japaun rende an, Timor leno kakiak no destruisaun. Prosesu hadi’an la’o neineik.
Kolonializmu Portugál nia rohan
Portugál nia forma ukun kahur governasaun diretu no la diretu. Sira ukun populasaun nu’udar lubun ida liuhusi estrutura podér tradisionál, la uza funsionáriu públiku koloniál. Modelu governasaun hirak-ne’e la book sosiedade timoroan tradisionál. Revolusaun Portugál nian iha 1974 (“Revolução dos Cravos”) marka inísiu husi prosesu dezkolonizasaun Timor nian no kolónia sira seluk; hafoin ne’e, Governadór portugés, Mário Lemos Pires, fó sai ba públiku kona-ba planu atu fó independénsia ba kolónia. Iha tempu ne’ebá, iha planu ida atu hala’o eleisaun jerál hodi define estatutu independénsia iha 1978. Iha 1975, konflitu ida mosu entre partidu rua, FRETILIN (Frente Revolusionáriu ba Libertasaun Timor-Leste nian) no Uniaun Demokrátika Timorense (UDT). Indonézia uza funu sivíl nu’udar oportunidade atu hahú kedas kampaña dezestabilizasaun tanba sira hakarak ka’er kolónia Timor. Nune’e, Indonézia hala’o beibeik atake ba Timor portugés husi Timor indonéziu, iha parte osidentál. Entretantu, FRETILIN hametin nia kontrolu ba Timor portugés. Iha 28 Novembru, 1975, Fretilin halo proklamasaun independénsia husi Timór portugés nu’udar “Repúblika Demokrátika Timor-Leste nian” ka “República Democrática de Timor-Leste” (RDTL). Maibé liberdade nia durasaun ladún naruk. Hafoin loron sia, Indonézia tama iha Timor-Leste. Sira-nia ró-funu to’o iha kapitál Dili, no soldadu sira hahú halo patrulla no oho lider no membru sira husi partidu polítiku, hamutuk ho sira-nia família.
Okupasaun Indonézia nian
Iha tempu dahuluk okupasaun Indonézia nian, liu Timoroan sira na’in-60.000 lakon sira-nia moris, dala barak ho kondisaun violentu. Suku oioin hetan destruisaun. Iha sentru tortura barak, no dadur polítiku hetan ezekusaun nu’udar lubun. Populasaun sira tenke dezloka ba fatin seluk ne’ebé baibain rezulta iha hamlaha. Iha okupasaun nia rohan, pelumenus Timoroan na’in-200.000 — populasaun katoluk ida — mate. Nicolau Lobato, asua’in nasionál no Prezidente daruak husi RDTL no Komandante FALINTIL lakon nia moris iha funu, iha 31 Dezembru, 1978. Durante tinan okupasaun, jornalista sira labele tama rai-kotun. Agresaun ho kilat hasoru Timoroan sira la hetan ka hetan uitoan de’it kobertura husi imprensa – dala barak situasaun ne’e konsidera tiha nu’udar “konflitu ne’ebé haluha tiha”, populasaun nu’udar vítima husi Funu-Malirin (Guerra Fria). Iha 12 Novembru, 1991, Timor-Leste tama fali iha imprensa internasionál hafoin foin-sa’e sira rihun-resin iha Dili halo protestu la violentu hali’is ba demokrasia. Iha Semitériu Santa Krús nian iha kapitál, demonstrasaun hirak-ne’e hahú nu’udar serimónia hakoi ativista ba independénsia ida ne’ebé militár sira Indonézia nian oho. Demonstrasaun pasífiku la’o ho partisipante rihun-resin ne’ebé kaer kartás no slogan hali’is ba independénsia no demokrasia. Soldadu Indonézia nian tiru hasoru estudante sira. Liu ema na’in-300 lakon sira-nia moris. Sinematógrafu britániku, Max Stahl, ne’ebé hamriik hela iha rate, grava vídeo ida kona-ba masakre. Vídeo hirak-ne’e konsege to’o imprensa internasionál. Hori-bainhira video “Masakre Santa Krús” fó sai ba públiku hanesan pontu mudansa iha okupasaun violentu Timor-Leste nian, tanba ema no organizasaun ba direitus umanus hahú fó presaun ba governu sira no organizasaun internasionál iha Timoroan sira nia naran. Iha 1992, lider rezisténsia Xanana Gusmão tama dadur. Pozisaun Indonézia nian iha Timor-Leste neineik susar, liuliu hafoin lider timoroan na’in-2, Amu-Bispu Ximenes Belo no José Ramos Horta, simu prémiu Nobel Pás iha 1996 “ba sira-nia serbisu hodi to’o ba solusaun ne’ebé justu no hakmatek ba konflitu iha Timor-Leste.” Iha 1997 no 1998, Indonézia hasoru krize ekonómiku maka’as, ne’ebé harii ezijénsia barak ba mudansa polítiku. Prezidente Indonézia nian, Suharto, tenke rezigna an, ne’ebé substitui husi ninia vise-prezidente, B. J. Habibie. Hafoin presaun polítiku ne’ebé aas no negosiasaun sekretu ne’ebé envolve lider mundiál sira seluk, Habibie fó sai ba públiku katak nia sei husik Timoroan sira determina sira-nia futuru liuhusi referendu kona-ba independénsia.
Referendu ba liberdade
Iha 30 Agostu, 1999, ho tulun husi Sekretáriu-Jerál ONU nian, Kofi Annan, Timor hala’o konsulta populár hodi Timoroan sira bele hili, liuhusi votu, entre aneksasaun ba Indonézia ka independénsia. Timoroan sira maioria – liu 80% – vota ba independénsia. Indonézia tulun grupu “milisia ba integrasaun” no forsa armada Indonézia nian hatán ho violénsia maka’as no sunu infra-estrutura no oho ema barak iha territóriu tomak. Populasaun katoluk ida mak forsadu atu halai ba kampu refujiadu iha Timor Osidentál no rai-kotun seluk besik Timor. Populasaun katoluk ida tan buka hakmahan-fatin iha foho. Ema na’in-1.000 to’o 2.000 mate iha violénsia. Edifísiu 85% — inklui negósiu-fatin, eskola, rahun hotu. Sira sunu rede-ikan, sobu ka na’ok kamiaun no lori ba Timor Osidentál, na’ok ka oho karau ne’ebé uza atu hala’o serbisu iha to’os. Ho tulun husi Estadus Unidus no Austrália, Konsellu Seguransa Nasoins Unidas nian fó autorizasaun ba forsa multinasionál (INTERFET), iha estrutura komandu Austrália nia okos, hodi harii fali pás no seguransa iha rai-kotun. ONU mós hasai operasaun umanitáriu boot liuhusi kria kondisaun hanesan uma temporáriu, ai-han no kuidadu saúde. Iha 25 Outubru, 1999, Konsellu Seguransa ONU nian estabelese Administrasaun Tranzitória Nasoins Unidas nian ba Timor-Leste (UNTAET) nu’udar operasaun integradu, multidimensionál hodi mantein pás no hodi kaer responsabilidade ba administrasaun Timor nian durante tranzisaun ba independénsia.
Independénsia
Iha 30 Agostu, 2001, Timor-Leste hala’o ninia eleisaun livre ba dahuluk hafoin tinan 24 – sira vota ba membru ba sira-nia parlamentu foun ne’ebé sai responsavel ba hakerek Konstituisaun husi demokrasia foun. Iha 14 Abríl, 2002, lider rezisténsia Xanana Gusmão, ne’ebé hetan libertasaun husi prizaun iha Indonézia iha 1999, sai prezidente ba Timor independente. Iha 20 Maiu, 2002, tanba iha ona governu foun, Nasoins Unidas fó hikas soberania ba Timor ne’ebé sai nasaun demokrátiku foun liu iha mundu — no nasaun foun dahuluk husi miléniu datoluk. Selebrasaun hala’o iha Tasi Tolu, iha Dili. Iha meianoite, Timoroan sira hi’it bandeira foun Timor-Leste nian no kanta inu nasionál. Luta Timor nian ba liberdade hotutiha

Minggu, 15 Juli 2012

ENAM SIKAP PEMENANG ( SIX ATETUDES FOR WINNING )

NORMAN 
VINCENT
PEALE

Alih Bahasa 
Drs. Alex D.C


Editor :
Dr. Lyndon Sputra





  1. Positif : Tak ada masalah yang terlalu besar untuk di atasi 
  2. berani : saya tidak takut kepada apapun
  3. Antusia : sunguh asyik kehidupan ini !
  4. Damai saya tidak perlu kuatir
  5. Berpengharapan : saya punya masa depan !
  6. Panduan pemenang untuk menghadapi sebelas masalah umum



POSITIF TAK ADA MASALAH YANG TERLALU 

BESAR UNTUK DI AATASI


seorang teman lama saya , sudah berusia sembilang puluh lima tahun namum tetap penuh vitalitas ketika kami  duduk bersama di meja pembicara di hotel waldorf- Astoria di new york. kami sedang menbahas berbagai masalah dan apa yang harus diperbuat. " ternyata anda punya banyak sekali kesulitan dalam hidup anda ya, ? " kata saya ". bagaiman filosofi anda tentang masalah ? "
jawabannya merupakan ciri khasnya sebagai orang besar. " sesungguhnya, Alex ", jawabnya, " saya malah bersyukur atas segala masalah saya. dengan teratasinya setiap masalah itu saya menjadi lebih kuat dan lebih mampu menghadapi masalh masalah selanjutnya. saya bisa tumbuh karena kesulitan kesulitan saya.
di awal upaya anda untuk mengatasi masalah masalah anda, anda mengambil sikap mental positif terhadapnya.